Cari Blog Ini

Minggu, 23 April 2017

CVT TEROIDAL

Sebenarnya CVT memiliki jenis yang bermacam-macam, tergantung dari pengembangan masing-masing pabrikan kendaraan. berbagai jenis CVT telah banyak di kembangkan oleh pabrikan otomotif, berbagai varian menawarkan keunggulan yang menjadi andalan setiap produsen otomotif untuk memuaskan pelanggan. teknologi CVT memiliki keunggulan masing masing dari setiap pegembang. 
Namun, jenis CVT yang cukup terkenal di antaranya yaitu CVT jenis toroidal dan jenis puli dengan diameter yang berubah (variable diameter pulley CVT) atau disebut dengan metal push belt CVT. berikut ini adalah ulasan tentang CVT teroidal;


  1. CVT jenis toroidal bekerja dengan memanfaatkan traksi pada dua komponen, sehingga terjadi perpindahan gerakan putar dari bagian input ke output dengan komponen yang bergesekan ini. Meskipun sistem seperti itu tampak berbeda secara drastis, semua komponen analog dengan sistem sabuk dan katrol dan menghasilkan hasil yang sama - transmisi continuously variable. Begini cara kerjanya: 
    • Satu disk terhubung ke mesin. Ini setara dengan katrol penggerak. Disk lain terhubung ke poros penggerak. Ini setara dengan katrol yang digerakkan. Roller, atau roda, yang terletak di antara cakram bertindak seperti sabuk, mentransmisikan daya dari satu cakram ke satu sisi ke disk lainnya.
                                       

    • Roda bisa berputar sepanjang dua sumbu. Mereka berputar mengelilingi sumbu horizontal dan memiringkan atau keluar di sekitar sumbu vertikal, yang memungkinkan roda menyentuh cakram di area yang berbeda. Saat roda berada dalam kontak dengan cakram penggerak di dekat bagian tengah, mereka harus menghubungi cakram yang digerakkan di dekat pelek, sehingga menghasilkan pengurangan kecepatan dan peningkatan torsi (yaitu, gigi rendah). Saat roda menyentuh cakram penggerak di dekat pelek, mereka harus menghubungi cakram yang digerakkan di dekat pusat, menghasilkan peningkatan kecepatan dan penurunan torsi (yaitu, roda gigi yang overdrive). Kemiringan roda yang sederhana, kemudian, secara bertahap mengubah rasio gigi, memberikan perubahan rasio yang hampir seketika.
    • Perpindahan momen dan gerak putar dilakukan oleh dua buah roller yang menghubungkan antara input disc dan output disc. 
    • Perpindahan ini memanfaatkan adanya traksi antara roller dan kedua disc pada CVT tersebut. 
    • Perubahan kemiringan roller penghubung memungkinkan terjadinya perubahan perbandingan roda gigi dengan adanya perubahan posisi kontak gesek roller dengan kedua disc pada CVT ini. 
    • CVT ini memiliki dua jenis yang dikategorikan berdasarkan konstruksinya, yaitu half toroidal CVT dan Full toroidal CVT.
    • CVT jenis full toroid memiliki disc yang berbentuk hampir satu lingkaran penuh, sehingga kemiringan roller untuk memungkinkan terjadinya perubahan perbandingan roda gigi dapat lebih luas/jauh. 
    • Apabila roller bagian atas posisinya miring ke kanan, maka putaran output disc akan lebih pelan, sehingga momen putarnyapun akan bertambah sesuai dengan diameter roller yang bersinggungan dengan roller. 
    • Apabila roller berada pada posisi horisontal, maka putaran input dan output disc akan sama, sebab diameter input dan output disc yang bersinggungan dengan roller sama, sehingga perbandingan roda giginya adalah 1 : 1. 
    • Sebaliknya, apabila roller bagian atas posisinya miring ke kiri, maka putaran output disc akan bertambah, sehingga akan terjadi putaran over drive pada poros output. 
    • Perubahan perbandingan tingkat percepatan pada CVT jenis toroidal hanya bergantung pada posisi kemiringan roller yang akan mempengaruhi radius input disk dan output disk, sehingga CVT jenis toroidal tidak banyak digunakan. 
    • CVT yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah jenis metal push belt atau jenis variable diameter pulley CVT. 
    • CVT jenis variable diameter pulley menggunakan dua buah puli sebagai bagian input dan output transmisi yang dihubungkan dengan metal belt atau chain. 
    • Tenaga ditransfer dari puli primer/input ke puli sekunder/output melalui belt/chain. Perubahan diameter kedua buah puli akan merubah perbandingan gigi pada unit CVT ini. 
    • Prinsip CVT tipe belt ini adalah sebuah sabuk (belt) yang dipasangkan pada 2 buah puli yang terdiri atas puli input dan puli output. 
    • Namun, kedua puli ini dapat berubah-ubah diameternya, sehingga memungkinkan perubahan putaran output meskipun putaran inputnya sama. 
    • Hal ini terjadi karena terjadi perubahan rasio puli ketika terjadi perubahan ukuran diameter puli. 
    • Diameter puli pada CVT dapat berubah karena puli tidak dibuat dalam satu unit tetap, namun dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian puli separuh kanan dan bagian puli separuh kiri. 
    • Jarak antar pusat puli selalu sama, sehingga apabila terjadi perubahan diameter pada salah satu puli, bagian puli yang lain juga akan mengikuti.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *